Tanjung Selor, fidcom.id – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Achmad Djufrie, mendesak pihak Pertamina agar segera merealisasikan program BBM Satu Harga di wilayah Apau Kayan, Kabupaten Malinau. Tuntutan ini disampaikan Djufrie dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina pada awal pekan ini.
“Saya juga mendesak pihak Pertamina untuk merealisasikan BBM Satu Harga,” tegas Achmad Djufrie kepada wartawan.
Menurutnya, permintaan tersebut muncul setelah dirinya melakukan kunjungan kerja ke wilayah Apau Kayan pada pekan lalu. Ia menemukan bahwa harga BBM di daerah tersebut sangat tinggi.
“Dari kunjungan Saya di Apau Kayan minggu lalu, harga BBM di sana tembus Rp60 ribu per liter. Itu menjadi keluhan masyarakat yang saya terima langsung,” ungkapnya.
Sebagai informasi, BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga BBM di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T), sejak tahun 2017.
Wilayah Apau Kayan merupakan daerah pedalaman yang juga berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Akses distribusi logistik, termasuk BBM, masih menjadi tantangan besar di wilayah yang meliputi Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Kayan Selatan, dan Kecamatan Sungai Boh tersebut.
Sementara itu, RDP yang digelar juga membahas isu terkait dugaan masuknya BBM oplosan ke wilayah Kalimantan Utara. Namun, berdasarkan penjelasan dari pihak Pertamina, tidak ditemukan indikasi adanya BBM oplosan yang beredar.
“Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pihak Pertamina, disampaikan bahwa tidak menemukan adanya BBM oplosan yang masuk ke Kaltara,” pungkasnya. (fid/dkal/com)