Tanjung Selor, fidcom.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merilis berita resmi terbaru, terkait data kemiskinan periode September 2024. Disebutkan jumlah penduduk miskin di Kaltara pada September 2024 sebanyak 41,11 ribu (5,38 persen).
Jika dibandingkan data Maret 2024, tercatat penduduk miskin berjumlah 47,83 ribu (6,32 persen). Artinya, jumlah penduduk miskin berkurang 6,72 ribu jiwa atau secara presentase menurun 0,94 persen poin.
Adapun garis kemiskinan (GK), selama Maret-September 2024 naik sebesar 2,58 persen. Yaitu dari Rp854.294,- per kapita per bulan pada Maret 2024 menjadi Rp876.375,- per kapita per bulan pada September 2024.
Untuk Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) periode Maret-September 2024, mengalami penurunan. Yaitu dari 0,816 pada keadaan Maret 2024 menjadi 0,495 pada keadaaan September 2024.
“Hal serupa terjadi pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang mengalami penurunan dari 0,190 menjadi 0,081,” sebut Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai dalam rilisnya, Rabu (15/01/2025).
Terhadap perkembangan kemiskinan di Kaltara, teradapat kenaikan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan. Sebaliknya, di daerah perdesaan justru mengalami penurunan.
“Penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 1,88 ribu jiwa. Dari 23,18 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 25,06 ribu orang pada September 2024. Atau secara persentase naik sebesar 0,34 persen poin dari 4,73 persen menjadi 5,07 persen,” bebernya.
Sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 8,6 ribu jiwa. Yakni, dari 24,65 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 16,05 ribu orang pada September 2024. Atau secara persentase turun 3,27 persen poin dari 9,23 persen menjadi 5,96 persen.
“Artinya, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan lebih sedikit dibanding di daerah perkotaan,” ungkapnya.
Meski demikian, persentase penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan pada bulan September 2024 sedikit lebih tinggi. Tercatat persentase di perdesaan sebesar 5,96 persen, sedangkan di daerah perkotaan sebesar 5,07 persen. Pola ini sama dengan kondisi Maret 2024, di mana persentase penduduk miskin di perkotaan 4,73 persen sedangkan di perdesaan lebih tinggi 9,23 persen. (fid/eco)